Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Ketika Internet Menjadi Senjata: Pemerintah Abai Biarkan Publik Di Cengkram Korporasi Media Sosial

Gambar
Penggunaan internet di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat, mencapai angka 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk, menurut survei We Are Social dan HootSuit. Media sosial juga telah menjadi sarana utama bagi setiap individu dalam berinteraksi, mencari informasi terkini, dan memperluas jejaring sosial, termasuk di kalangan pelajar SMP dan SMA. Namun dibalik kemajuan-kemajuan tersebut terdapat tantangan besar terkait tingkat literasi digital masyarakat Indonesia. "Peningkatan jumlah pengguna internet ternyata tidak sebanding dengan tingkat literasi digital di Indonesia. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa subindeks keahlian dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia menunjukkan skor yang paling rendah," Kata Achmad Nur Hidayat selaku Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, CEO Narasi Institute. Literasi digital, yang mengacu pada kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan inter

Menolak Lupa: Widji Thukul, Aktivis yang Hilang Usai Peristiwa Kudatuli 1996

Gambar
Dalam sejarah kita tidak asing dengan sosok aktivis yang satu ini, ia yang sering akrab dikenal dengan nama Widji Thukul, (lahir 26 Agustus 1963) yang bernama asli Widji Widodo adalah penyair dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia.  Dia merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru namun pada tanggal 27 Juli 1998, Tukul menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, muncul dugaan bahwa Thukul diculik oleh militer bersama beberapa aktivis lainnya yang dikuti dari berbagai sumber yaitu Wikipedia, Kompas, dan Juga Detektif Pavon. Bukan hanya itu, dia juga  sebagai aktivis, nama Widji Thukul selama ini dikenal sebagai seorang penulis puisi perjuangan. Yang khas dari puisi Widji Thukul adalah bahwa ia bukan menulis puisi tentang protes, melainkan sosoknya menjadi simbol akan protes itu sendiri. Karena itu, puisinya gampang melebur dalam setiap momen pergolakan dan berbagai aksi protes. "Salah satu kalimatnya yang sangat terkenal a

Pemilu Harus Lebih Beradab Agar Dapat Membangun Masa Depan Yang Lebih Beradab

Gambar
Kalau pun saat Pemilu (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Legislatif dan Kepala Daerah) nanti terpaksa harus memilih karena yang harus dipilih semuanya buruk ada yang baik setidaknya pilihlah yang terbaik dari yang buruk itu. Sebab Pemilu harus tetap dilakukan, meski juga banyak orang yang tak yakin Pemilu 2024 tetap berlangsung. Pilihan terbaik diantara yang terburuk itu, toh tetap harus mengacu pada kapabilitas syarat untuk dipilih mulai dari integritas yang harus mengacu pada etikabilitas dan intelektualitas yang mumpuni. Bisa saja diantaranya yang mengedepankan etikabilitas lebih utama dari intelektualitas, karena intelektualitas hanya bersandarkan pada akal yang bisa luput dari endusan hati yang manusiawi. Sebab acap kali keputusan harus dilakukan tanpa pertimbangan akal, tetapi atas pengembaraan hati nurani. Integritas merupakan proyeksi dari apa yang bisa dilihat pada perilaku yang bersangkutan dalam tindak tanduknya bercampur gaul dengan orang lain dalam  sehari-har

Biografi Singkat K.H. Abdul Wahab Chasbullah

Gambar
KH. Abd Wahab Hasbullah lahir pada tahun 1888 M di Jombang. Hingga usia 13 tahun, Abd. Wahab dididik oleh ayahnya sendiri di pesantren Tambakberas. Sang ayah mengajarinya pelajaran dasar agama seperti membaca Qur’an, ilmu tauhid, fiqih, tasawuf, dan pelajaran bahasa Arab. Tamat dari pendidikan dasar di pesantren Tambakberas, Abd Wahab muda pergi berkelana mencari ilmu di beberapa pesantren di Jawa dan Madura.  Pesantren pertama  yang dituju A. Wahab muda adalah Pesantren Pelangitan, Tuban lalu pergi ke Pesantren Mojosari di Nganjuk selama empat tahun, berguru kepada kiai Saleh dan kyai Zaenuddin. Di pesantren ini beliau belajar tentang fikih Islam khususnya mengkaji kitab Fathul Mu’in. Dari Pesantren Mojosari Abd Wahab pindah mondok ke pesantren Cepaka selama 6 bulan. Dari Pesantren Cepaka, Wahab Chasbullah belajar ke Pesantren Tawangsari dekat Surabaya. Ia memperdalam pengetahuan fikih khususnya kitab al-Iqna di bawah bimbingan kiai Ali. Lalu Abd Wahab muda pergi ke Pesantren Kademang

Tak Bisa Dipungkiri Bila Kenyataan yang Terjadi dari Ketidakmungkinan Itu Sendiri

Gambar
Hidup ini tidak pernah terlepas dari namanya hal yang diluar akal sehat, terkadang selalu bersebrangan dengan hal yang tidak masuk di akal. Bila diri kita merasakan hal itu sebenarnya itu bukan sebuah kesalahan dari yang dilakukan oleh orang lain. Melainkan cara pandang seseorang itu berbeda dengan cara pandang diri kita. Akan tetapi semua itu bukan hanya sebuah keanehan dan yang paling tidak bisa dinalar yaitu sesuatu hal yang sering berhubungan dengan kejadian yang seharusnya tidak terjadi malah terjadi dan bila kita maknai dengan mendalam itu bukan campur tangan kita melainkan kuasa Tuhan dan Alam yang menghendaki. "Pernahkah kita menjumpai kejadian hal yang selalu membuat diri kita berubah seperti ini lah wujud kuasa yang maha kuasa. Lalu apakah kita akan melawan kehendak itu. Ambil contoh keberhasilan seseorang yang meliputi kesuksesan dan lain sebagainya". Semua itu, bukan sebuah hal yang tidak bisa di pungkiri bila hal yang sering kita jumpai itu sering menjadi kontrov