Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Musik Adalah Obat, Pintu Gerbang Menuju Kebahagiaan dan Ketenangan dalam Jiwa

Gambar
Pacitan - Jum'at, 24 Januari 2025, Musik, bagi sebagian orang, hanyalah sekumpulan nada dan lirik.  Namun bagi banyak lainnya, musik adalah jauh lebih dari itu. Musik adalah sebuah bahasa universal yang mampu menembus batas-batas budaya, usia, dan bahkan bahasa itu sendiri.  Lebih dari itu, saya percaya, musik adalah obat.  Bukan obat dalam arti literal yang menyembuhkan penyakit fisik, tetapi obat untuk jiwa, obat untuk emosi, dan obat untuk kesejahteraan mental kita. Pertama-tama, musik memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menenangkan pikiran dan meredakan stres.  Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kita seringkali merasa kewalahan oleh tuntutan pekerjaan, keluarga, dan berbagai tanggung jawab lainnya.  Di saat-saat seperti ini, mendengarkan musik yang menenangkan, seperti musik klasik atau musik ambient, dapat membantu menenangkan sistem saraf kita, menurunkan detak jantung, dan mengurangi hormon stres kortisol.  Bayangkan saja,...

Selamat Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102, Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat

Gambar
Pacitan, - Kamis, 16 Januari 2025, Seiring dengan terbitnya mentari pagi yang menyapa bumi pertiwi, hari ini kita semua merayakan hari lahir Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sebuah momen istimewa yang menandai perjalanan panjang perjuangan NU dalam mengusung nilai-nilai luhur Islam dan mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Sepanjang perjalanannya, NU telah membuktikan diri sebagai organisasi yang tangguh dan penuh dedikasi.  Dari generasi ke generasi, para kiai, ulama, dan santri telah  berjuang tanpa henti  untuk  menebarkan  rahmat  dan  berkah  bagi  seluruh  umat.  NU  menjadi  oase  tengah  padang  pasir,  menghidupkan  semangat  toleransi,  menguatkan  persatuan,  dan  merangkul  segenap  anak  bangsa. Pada usia 102 tahun, NU semakin menunjukkan jati dirinya sebagai organisasi yang adaptif,  menjawab  tantangan  zaman...

Toga yang Kupakai dalam Gelar Sarjana Bukan Lagi Sebuah Mimpi

Gambar
Toga membalut tubuhku, Menutupi hati yang merindu. Di puncak mimpi, air mata menyapa, Meratapi kehilangan yang tak terlupa.   Langkahku berat menapaki podium, Gelar sarjana, tak lagi sebuah mimpi. Namun, senyum tak terlukis sempurna, Rasa rindu mencabik jiwa lara.   Ibu, di mana kau saat ini? Menyaksikan anakmu meraih mimpi? Tanganmu yang hangat, tak lagi kumiliki, Hanya kenangan, yang kini terukir di hati.   Lima tahun berlalu, terlampau cepat, Meninggalkan kenangan, penuh duka dan sesal. Lulus, namun tak kau saksikan, Hanya bayangmu, yang selalu kuingat. Toga ini, simbol kesuksesan, Namun, tak dapat menyembunyikan kesedihan. Air mata membasahi pipi, Meratapi kehilangan, di hari bahagia ini.   Kuharap kau bangga di sana, Ibu, Melihat anakmu meraih cita-cita. Namun, rasa rindu tak terbendung, Di balik toga, kusimpan duka. Penulis : Jefri Asmoro Diyatno, S.E

Tiga Puluh Satu Tahun Berjalan, Di Balik Tawa Tersimpan Rindu yang Mendalam

Gambar
Pacitan, - Kamis, 09 Januari 2025, Hari ini, tepatnya tanggal 09 Januari 1994, aku, Jefri Asmoro Diyatno, lahir di tengah keluarga kecil yang dipenuhi kasih sayang. Bapakku, Prayitno,  dan Almh. Ibu Marsini,  adalah sepasang insan yang mendedikasikan hidup mereka untuk membesarkan aku, kakak dan adikku.  Masa kecilku dipenuhi dengan tawa riang, keceriaan bermain bersama teman, dan  pelukan hangat Ibuku yang tak terlupakan. Namun, takdir berkata lain. Saat  aku menginjak usia 27 tahun dan masih duduk di bangku perkuliahan, sebuah kehilangan yang sangat besar menyapa hidupku. Ibu, sosok yang selalu ada bagiku,  menutup usia pada tanggal 17 Juli 2021, saat usianya  baru menginjak 47 tahun. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, namun  juga  mengajarkan  aku  tentang  arti  kehidupan,  kehilangan,  dan  kekuatan  batin. Mulai saat itu, aku merasakan beban hidup yang lebih berat.  Aku harus belajar...